TOT Guru TKA/TPA: Dari Kampar, Cahaya Al-Qur’an Itu Menyala Kembali

 

BANGKINANG KOTA, MisteriBicara.com – Sabtu pagi (11/10/2025), udara di sekitar gedung Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an (LPTQ) Kabupaten Kampar terasa hangat oleh semangat para guru TKA/TPA yang datang dari berbagai penjuru negeri “Serambi Mekkah” itu. Mereka datang dengan wajah penuh harapan — berharap mendapatkan ilmu baru, energi baru, dan semangat baru untuk membumikan Al-Qur’an di bumi Batang Kampar.

Di hadapan puluhan peserta, Bupati Kampar H. Ahmad Yuzar, S.Sos., M.T membuka secara resmi kegiatan Training of Trainers (TOT) Guru TKA/TPA se-Kabupaten Kampar. Dengan nada penuh keyakinan, ia menegaskan bahwa apa yang dilakukan LPTQ bukan sekadar pelatihan, tetapi sebuah gerakan panjang untuk menyalakan kembali cahaya Al-Qur’an di tengah masyarakat.

“Kami berharap kegiatan ini dapat menjadi sarana bagi LPTQ untuk membumikan Al-Qur’an di Kabupaten Kampar, sekaligus mendidik para guru mengaji dan guru TPA/TPQ. Upaya ini diharapkan dapat melahirkan qari dan qariah yang berkualitas serta andal,” ujar Bupati.

Bagi Ahmad Yuzar, pembinaan yang konsisten adalah kunci lahirnya generasi Qur’ani. Ia yakin, dari tangan-tangan guru ngaji yang tulus inilah kelak muncul qari dan qariah terbaik yang akan mengharumkan nama Kampar di ajang MTQ tingkat Provinsi Riau.

“Semakin banyak bibit, semakin banyak orang-orang yang berkualitas. Semoga dengan pengurus yang baru ini, Kampar bisa juara satu pada MTQ tingkat Provinsi Riau mendatang,” harapnya.

Namun perhatian pemerintah tidak berhenti di tataran harapan. Bupati menegaskan, guru-guru TPA/TPQ mendapat perhatian serius dari Pemerintah Daerah melalui Dinas PMD dan Kemenag Kampar, salah satunya lewat pemberian insentif bulanan. Baginya, mendukung guru ngaji berarti menjaga masa depan moral generasi muda.

LPTQ Kampar: Bergerak dengan Sistem Kinerja, Menyala dengan Semangat Baru

Di sisi lain, Ketua Umum LPTQ Kampar, Tengku Said Hidayat, S.STP., M.IP menegaskan bahwa kegiatan TOT ini adalah bagian dari strategi besar LPTQ dalam mewujudkan Kampar yang maju, agamis, berdaya saing, dan sejahtera. Melalui pelatihan ini, para guru TKA/TPA tidak hanya dibekali ilmu, tapi juga cara mengajar yang lebih adaptif terhadap perkembangan zaman.

“Kami berharap melalui kegiatan ini, bapak dan ibu dapat mengaktifkan kembali TPQ yang ada. Kita ingin seluruh TPQ di Kampar kembali hidup dan berperan aktif,” jelasnya.

Menariknya, LPTQ Kampar kini tidak lagi menggunakan sistem honor tetap, melainkan sistem berbasis kinerja. Semua dana diarahkan untuk kegiatan yang berdampak langsung pada peserta dan masyarakat. Menurut Tengku Said, kebijakan ini adalah langkah untuk mengembalikan marwah LPTQ sebagai lembaga penggerak pembinaan Al-Qur’an yang profesional dan berintegritas.

“Kami ingin LPTQ menjadi barometer bagi lembaga-lembaga lain di Kabupaten Kampar, sekaligus mengembalikan Kampar sebagai ‘Serambi Mekkah’ yang sesungguhnya,” ujarnya penuh semangat.

Amal Jariyah yang Tak Pernah Padam

Kegiatan yang berlangsung dua hari ini diikuti 50 peserta dari berbagai kecamatan, menghadirkan narasumber berkompeten seperti Hj. T. Asmaroni, S.Pd., M.M, Dr. H. Erman Gani, dan Tengku Said Hidayat sendiri. Mereka membahas beragam topik mulai dari metode pembelajaran Al-Qur’an yang inovatif hingga kebijakan pemerintah dalam penguatan pendidikan agama.

Ketua pelaksana, Zahari Eka Putra, S.S, berharap kegiatan ini dapat menjadi ladang amal bagi semua pihak yang terlibat.

“Mudah-mudahan para peserta dapat menimba ilmu dengan baik dalam mendidik anak-anaknya. Semoga mereka pulang dengan semangat yang baru untuk mencerdaskan generasi Qur’ani,” ucapnya.

Menutup kegiatan, Bupati Ahmad Yuzar bersama pengurus LPTQ meninjau seluruh fasilitas LPTQ Kampar — seolah ingin memastikan bahwa setiap ruang di tempat itu akan menjadi saksi lahirnya para pendidik Qur’ani yang tangguh dan berjiwa ikhlas.

Karena bagi mereka, mengajar Al-Qur’an bukan sekadar tugas — ia adalah amal jariyah yang cahayanya akan terus menyala, bahkan ketika mata sudah terpejam. (Rano)